Rossi Pilih Motor Lama

Rossi Pilih Motor Lama

  \"motogp-250\"PHILLIP ISLAND - Motor YZR-M1 generasi 2016 ternyata tak cocok dengan karakter balap bintang Movistar Yamaha Valentino Rossi. Untuk musim ini dia memutuskan untuk mengendarai motor lama 2015 dengan beberapa suku cadangan memakai versi anyar. Saat uji coba kedua di Australia berakhir Rossi finis sebagai pembalap tercepat Yamaha dengan bertengger di urutan kelima daftar pencetak lap terbaik. Waktunya lebih lambat 0,277 detik dari rider tercepat Marc Marquez (Repsol Honda). Datang ke Phillip Island baik Rossi dan rekan setimnya Jorge Lorenzo memang dibekali dengan dua motor dengan spesifikasi berbeda. Pertama motor yang lebih mirip dengan versi lama 2015 (hybrid) dengan sedikit modifikasi. Kedua motor baru 2016 yang mengalami perubahan radikal, seperti saluran bahan bakar di belakang sadel. Di hari ketiga uji coba kemarin The Doctor menghabiskan waktu seharian dengan motor hybrid. Yakni rangka tahun lalu, tapi menggunakan mesin dan suspensi baru, serta sistem elektronik standar. ’’Hari ini (kemarin, red) kami membandingkan dua motor berbeda dan kami akan menggunakan motor yang lebih mirip dengan spek musim lalu,’’ terang juara dunia MotoGP tujuh musim tersebut. Setelah mengevaluasi hasil keseluruhan uji coba di Australia Rossi mengaku cukup puas dengan kemajuan yang didapatnya. Dia mengklaim kini performanya semakin mendekati rekan setimnya Lorenzo dibandingkan saat uji coba pertama di Sepang. ’’Uji coba yang positif, khusunya kemarin (Kamis). Tapi juga hari ini,’’ papar rider kelahiran Urbino tersebut dikutip Crash. Mengenai perbedaan mendasar dari dua motor tersebut pembalap yang baru merayakan ulang tahun ke-37 pada 16 Februari tersebut mengatakan motor 2016 sedikit bermasalah saat memasuki tikungan. Meski selisih waktunya dengan saat menggunakan motor lama hanya tipis saja, data menyebutkan bahwa performa Rossi lebih lambat. ’’Aku lebih memilih motor 2015 karena aku lebih cepat. Aku juga merasa lebih baik saat mengendarainya, khususnya bagian depannya,’’ terangnya. Masalah yang banyak dirasakan rider MotoGP dengan ban baru Michelin adalah kurangnya cengkeraman roda depan. Dengan motor lama itu Rossi merasa bisa memasuki tikungan dengan lebih mulus. Saat ditanya bahwa kemungkinan motor 2016 berpotensi jangka panjang dikembangkan untuk memperbaiki feeling pada roda depan dan bahkan bisa lebih baik, Rossi tidak membantahnya. ’’Mungkin (pengembangan motor baru akan mengarah ke sana). Tapi itu butuh waktu lama,’’ katanya.  ’’Tapi saat ini kami harus berkonsentrasi pada motor standar yang membuatku cepat,’’ tandasnya. Memilih satu dari dua motor tersebut adalah hal yang memang diminta oleh Direktur Tim Movistar Yamaha Massimo Meregalli untuk diputuskan di uji coba Australia. Hal kedua adalah melakukan simulasi balapan menggunakan ban Michelin dan ECU standar. Namun kondisi trek yang basah lalu kering menghambat usaha untuk melakukan simulasi jarak jauh. Setelah dari Australia tim Yamaha akan kembali ke Eropa, sementara para teknisi bakal pulang ke Jepang untuk mengolah data yang diperoleh dari uji coba tersebut dan melakukan pengembangan. Mereka akan kembali bertemu di Qatar 2 Maret nanti untuk melakukan uji coba pra musim terakhir selama tiga hari. Menutup uji coba kemarin Honda kembali menunjukkan kemajuan berarti dalam mengejar ketertinggalan dari Yamaha. Marquez untuk kali pertama nangkring di posisi teratas rider tercepat. ’’Di Sepang kami benar-benar merasa seperti tersesat. Kami tidak tahu arah, dan tidak tahu apa-apa. Tapi di sini kami mulai merasakan kemajuan. Honda melakukan pekerjaan yang baik dengan elektronik,’’ akunya. Marquez mengakui kemarin adalah hari pertama dia merasa performanya konsisten. Karena itu dia mulai menjajal banyak detil-detil lain untuk menyempurnakan setingan motornya. Namun dia tidak ingin berbesar hati terlalu cepat karena Phillip Island adalah sirkuit spesial dengan karakter berbeda dari trek lainnya. ’’Aku berharap di Qatar kami bukan cuma menjadi yang tercepat, tapi kami ingin menjadi lebih kompetitif,’’ tandasnya. (cak)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: